Senin, 15 Februari 2010

Foucault: Arkeologi dan Genealogi (5)

Disiplin dan Menghukum menandai transisi untuk apa umumnya ciri sebagai komentator Foucault's "genealogi"(silsilah) masa, berbeda dengan sebelumnya "arkeologi" periode. Pada tahun 1969, ia menerbitkan The Archaeology of Knowledge, sebuah risalah metodologis yang secara eksplisit merumuskan apa yang diperlukan untuk menjadi implisit pendekatan sejarah ( "arkeologi") dia ditempatkan dalam The History of Madness, The Birth of the Clinic, dan The Order of Things. Premis metode arkeologi adalah bahwa sistem pemikiran dan pengetahuan (epistemes atau formasi diskursif, dalam terminologi Foucault) diatur oleh peraturan, yang melebihi tata bahasa dan logika, yang beroperasi di bawah kesadaran individu subyek dan menetapkan sistem konseptual kemungkinan yang menentukan batas-batas pemikiran dalam suatu domain dan periode. Jadi, misalnya, The History of Madness harus, Foucault dipelihara, dibaca sebagai penggalian intelektual yang sangat berbeda dari formasi-formasi diskursif yang mengatur bicara dan berpikir tentang kegilaan dari ke-17 melalui abad 19. (Memang, dengan metode arkeologi hanya adumbrated dalam pekerjaan awal ini, tetapi itu sepenuhnya dikembangkan dalam The Order of Things.)

Arkeologi merupakan metode penting bagi Foucault karena mendukung suatu penulisan sejarah yang tidak bertumpu pada kesadaran keunggulan masing-masing mata pelajaran; justru membiarkan pemikiran sejarawan untuk beroperasi pada tingkat tak sadar bahwa keunggulan terlantar subjek yang ditemukan di kedua fenomenologi dan historiografi tradisional. Namun, kekuatan kritis arkeologi dibatasi untuk perbandingan formasi diskursif yang berbeda dari periode yang berbeda. Perbandingan seperti bisa menyarankan kontingensi dari suatu cara berpikir dengan menunjukkan bahwa masa-masa sebelumnya telah berpikir sangat berbeda (dan, tampaknya, dengan sebanyak efektivitas). Tetapi analisis arkeologi hanya bisa mengatakan apa-apa tentang penyebab transisi dari satu cara berpikir yang lain sehingga mungkin harus mengabaikan hal yang paling kuat untuk kontingensi tertanam posisi kontemporer. Genealogi, metode baru dikerahkan di buku Disiplin dan Hukum, dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan ini.

Foucault dimaksudkan istilah "genealogi" untuk membangkitkan silsilah Nietzsche moral, terutama dengan saran yang kompleks, biasa, yg tak dikenal asal-usul - sama sekali tidak bagian dari skema besar sejarah progresif. Tujuan dari analisis silsilah adalah untuk menunjukkan bahwa sebuah sistem pemikiran (sendiri ditemukan dalam struktur penting oleh arkeologi, yang karenanya tetap menjadi bagian dari historiografi Foucault) adalah hasil dari kontingen mengubah sejarah, bukan hasil secara rasional tren tak terhindarkan.

Referensi:

Tidak ada komentar: