Budaya dalam
Tindakan
Sebuah
kehidupan tanpa ritual dan upacara akan menjadi satu tanpa kekayaan dan
semangat. Ritual kecil harian pada kehidupan kita, menyediakan waktu untuk
refleksi, koneksi, dan pengalaman yang bermakna. Bayangkan hari tanpa kopi pagi
atau melirik koran, tanpa istirahat sore hari dengan rekan-rekan, absen pada
malam akhir pekan dengan orang yang dicintai. Ritual membantu membuat kita
tetap terhubung, terjadinya pembaharuan, dan memberikan kesempatan untuk
memelihara ikatan dengan orang lain dalam hubungan kerja atau kebersamaan
hidup.
Ritual
dan upacara sering terjadi dalam pola yang teratur selama setahun, penegasan
dan ditandai pada kalender per bulan. Berbagai kejadian bermakna terasa akan
hilang jika kita tidak mengikuti ataupun tidak ada peringatan-peringatan hari
jadi ataupun pembukaan tahun ajaran baru, Halloween, Thanksgiving, Natal, Cinco
de Mayo, Kwanzaa, Hanukkah , Paskah, Paskah, malam Tahun Baru, Syawalan atau
Halal bihalal.
Tanpa upacara dan tradisi untuk menandai berlalunya waktu, ataupun menghormati prestasi
atau penghargaan pencapaian, serta merayakannya untuk membuka kemungkinan tumbuhnya harapan dan impian baru, maka kehidupan kita akan stagnan, terhenti, serasa mengering, dan menjadi hampa akan makna dan tujuan. Hal seperti ritual dan upacara tradisi dan budaya secara rutin dan berurutan akan membantu menjaga kita semua tetap terhubung ke nilai-nilai yang lebih dalam pada pekerjaan dan institusi di mana kita telah berkomitmen bahwa kita hidup. Tanpa upacara, tradisi, dan ritual, kita dapat dengan mudah tersesat dalam kompleksitas kehidupan sehari-hari di tempat kerja, karena tujuan, harapan ataupun orientasi.
Ritual
dan upacara membantu membuat budaya yang tidak berwujud dan kompleks dapat
dimengerti dan dipahami. Hal ini memungkinkan kita untuk melakukan upaya memahami
makna dan nilai-nilai yang lain yang kadang sulit untuk dimengerti dan
dipahami. Peristiwa komunal membantu menjaga ikatan kebersamaan kita. Aktivitas
tradisi sosial adalah ekspresi lahiriah dari makna budaya yang lebih dalam
budaya dan nilai-nilai inti, di balik ekspresi lahiriah tersebut. Makna mendalam
budaya sekolah, dapat diibaratkan
skenario dari film, penilaian juri pada konser, atau hasil seni kriya dan nilai seni serta senimannya (Deal dan
Kennedy, 1982).
Pendidikan merupakan fenomena atau kenampakan yang terlihat pada, anak-anak yang belajar dalam lingkungan yang aman dan mendukung, dan hal ini merupakan salah satu hal yang paling kompleks, dan menantang dari semua upaya secara sosial. Dalam banyak hal, merakit mobil, merancang kapal, dan mengembangkan perangkat lunak jauh lebih sederhana dibandingkan dengan pendidikan. Ritual dan upacara yang mungkin juga jauh lebih penting di sekolah dibandingkan dengan ritual pada bisnis. Mengingat produk dan jasa pendidikan ini jauh sangat kompleks dan hasil belajar menjadi paling penting sulit untuk diukur. Karena itu, para pemimpin harus membawa ritual dan upacara dalam kehidupan para guru dan siswa. Acara sosial simbolik membantu anggota staf menjalani rutinitas sehari-hari, dan menghadapi tuntutan pengajaran dan pembinaan komunitas profesional dan serta semangat pada umumnya, yaitu kepedulian dan persahabatan.
Pada periode ini pada ranah pengawasan intens, dan akuntabilitas, menjadi penting bagi sekolah untuk meremajakan ritual dan energi, sebagai tradisi kunci untuk tetap semangat dan jiwa tetap hidup. Pembelajaran baik bagi siswa ataupun guru dapat ditingkatkan melalui tradisi bermakna, penambahan frekuensi ritual dan acara tradisi tersebut memungkinkan komunitas memelihara makna, serta memelihara kohesi, motivasi, dan fokus.
RITUAL-RITUAL
Ritual merupakan proses atau
rutinitas harian yang terkandung makna yang mendalam. Hal ini lebih dari
sekedar tindakan-tindakan teknis. Ritual dapat mempermudah bagaimana pengalaman
yang umum menjadi acara yang khusus. Setiap sekolah memiliki banyak sekali rutinitas, mulai dari kehadiran
di pagi hari, hingga waktu pulang di siang atau sore hari. Ketika rutininas
acara tersebut dihubungkan dengan nilai-nilai dan misi yang mendalam, maka hal
ini merupakan suatu acara memanggil roh dan memperkuat ikatan kultural; sebagai
contoh,
•
Beberapa sekolah menyediakan perlengkapan penyambutan bagi para
siswa dengan pemenuhan kebutuhan sekolah, buku, dan video tentang sekolah.
Sekolah lain memberikan pendamping ataupun mentor.
•
Sekolah dasar di Ganado, negara bagian Arizona, para pengunjung
dibawa untuk berkeliling oleh pemandu wisata suku Navajo yang memandu mereka
melintasi lorong-lorong menuju IMC yang menonjolkan ciri khas lokal.
•
Sekolah di Midwest, Guru-guru baru memiliki seorang mentor yang
menceritakan sejarah sekolah dan memandu mereka berkeliling di komunitas sekolah
tersebut untuk menunjukkan bagaimana aturan-aturan informal yang ada di sekolah
tersebut.
•
Di sekolah lainnya, anggota staff baru diberikan sajian
secangkir kopi dan penghargaan yang disediakan bagi mereka yang sukses
menyelesaikan tugas-tugas atau mendapat prestasi tertentu sebagai penghargaan,
dengan demikian, maka guru-guru tersebut menerima staff baru tersebut, hal ini
merupakan ikatan mereka dengan budayanya.
TRADISI
Tradisi merupakan suatu acara
khusus yang sangat jelas yang memiliki makna dan sejarah dari tahun ke tahun.
Hal ini tidak sama seperti seremoni, yang merupakan acara komunal yang besar.
Tradisi merupakan bagian dari sejarah sekolah, dan menyatukan orang-orang
dengan akar budaya. Terdapat beberapa tradisi di sekolah-sekolah. Berikut ini
beberapa contoh tradisi:
·
Pertemuan di musim panas dengan menyelenggarakan permainan dan
menu masakan panggang.
·
Secara teratur melakukan pertemuan retret
fakultas secara berkala yang pada
umumnya berfungsi untuk merencanakan strategi dan upaya untuk perbaikan sekolah.
·
Mengadakan acara bermalam di sekolah atau
perjalanan “camping” untuk siswa.
·
Menggelar lelang karya seni dari siswa-siswa sekolah
bagi orang tua dan masyarakat umum.
·
Mengadakan memasak masakan spesial atau pidato
selama upacara.
·
Mengadakan pertemuan dan bertukar cerita sekolah
pada pesta-pesta atau reuni alumni.
·
Menyelenggarakan acara pemberian penghargaan
bagi staf dan siswa berprestasi baik akademis atau seni.
·
Merayakan hari jadi yayasan/lembaga/ sekolah dengan
suatu upacara.
·
Mengenakan jubah akademik di wisuda.
·
Membuatkan makanan/kue untuk sesama anggota staf
ketika ada yang sedang sakit atau tragedi dalam keluarga orang itu.
Ketika
seseorang memiliki tradisi yang bernilai dan dihargai, serta dilakukan secara teratur
sepanjang tahun, mereka memiliki landasan untuk menghadapi tantangan,
kesulitan, dan berubah. Berikut ini adalah beberapa contoh dari tradisi:
·
Pada Sekolah Wisconsin, setiap orang dewasa yang
bekerja di sekolah datang ke dapur dan saling berbagi roti kayu manis di pagi
hari.
·
Di sekolah lain, guru secara tradisional saling
berbagi laporan lokakarya, evaluasi, dan berbagi pengalaman setelah kembali
dari pelatihan-pelatihan pengembangan profesional.
• Salah satu sekolah, staf memulai rapat fakultas dengan menceritakan pengalaman selama mengajar -kadang lucu, kadang-kadang serius- tentang siswa di kelas mereka.
• Coral Springs Middle School di Florida, Fran Vandiver seorang Dekan, ketika pertemuan fakultas, akan mulai dengan cerita. Vandiver akan menceritakan tentang seorang guru
atau anggota staf yang telah melakukan sesuatu yang istimewa untuk membantu mahasiswa atau orang tua, atau untuk lembaga pendidikan yang dipimpinnya, dan ia sendiri menyajikan orang itu dengan secangkir kopi.
• Salah satu sekolah, staf memulai rapat fakultas dengan menceritakan pengalaman selama mengajar -kadang lucu, kadang-kadang serius- tentang siswa di kelas mereka.
• Coral Springs Middle School di Florida, Fran Vandiver seorang Dekan, ketika pertemuan fakultas, akan mulai dengan cerita. Vandiver akan menceritakan tentang seorang guru
atau anggota staf yang telah melakukan sesuatu yang istimewa untuk membantu mahasiswa atau orang tua, atau untuk lembaga pendidikan yang dipimpinnya, dan ia sendiri menyajikan orang itu dengan secangkir kopi.
Seremoni
Banyak sekolah yang memiliki
seremoni yang menandai mulainya tahun ajaran. Acara ini merupakan semua komunal
yang dikoordinasi oleh seseorang dan saling membantu satu dengan yang lain dan
membentuk nilai-nilai kultural yang tak tertulis. Seremoni merupakan hal yang
kompleks, yang memiliki sanksi secara kultural, dan hal ini dapat dikatakan
sebagai penguatan semangat. Melalui seremoni-seremoni tersebut, sekolah
menggunakan acara tersebut sebagai perayaan kesuksesan, mengkomunikasikan
nilai-nilai tersebut, dan acara tersebut juga menunjukkan kontribusi-kontribusi
para staf, orang tua, dan siswa. Setiap perubahan tahun ajaran menyediakan
waktu untuk secara seremonial mengkomunikasikan simbol perekat yang
mempertahankan kebersamaan dalam suatu sekolah.
MEMBACA AKTIVITAS, MELAKUKAN KAJIAN, DAN RITUAL,
TRADISI, DAN SEREMONI PENGENGUATAN ATAU TRANSFORMASI
Menilai Sekolah Ritual
Sekolah
memiliki banyak jenis ritual. Anda dapat memahami dan membentuk budaya dengan
merefleksikan ritual umum. Tanyakan pada diri sendiri apa yang ritual Anda dan
apa yang mereka berkomunikasi. Bagian ini mempertimbangkan beberapa jenis
ritual. Menentukan mana dari ini di sekolah, dan merenungkan maknanya.
Ritual Sapaan dan Ucapan Selamat
Setiap
organisasi memiliki cara untuk saling mengucapkan selamat ataupun ucapan
selamat tinggal. Ritual ini merupakan cara komunikasi sebagaimana nilai-nilai
sekolah dalam setiap bagiannya. Hal yang menjadi penting adalah bagaimana menyambut orang tua
atau anggota staf baru.
Bagaimana guru baru mulai dikenal dalam pertemuan fakultas?
Bagaimana
mereka diperkenalkan?
Bagaimana siswa
baru dan orang tua atau wali siswa disambut?
Apa yang mereka
perkenalkan tentang sekolah?
Apa yang mereka diberikan untuk membantu mereka menghubungkan dan
menyesuaikan?
Ritual Transisi
Ritual transisi
memberikan kesempatan untuk anggota staf dengan cara beralih dari satu peran,
Program, atau pembukaan atau untuk mengakhiri suatu masa secara simbolis. Tanpa
ritual transisi tersebut, rasa kehilangan dapat memperbesar dan menyebabkan
masalah.
Apakah sekolah
Anda memiliki ritual yang berarti untuk transisi besar selama tahun:
Sebagai sekolah memulai tahun ajaran, setelah istirahat liburan di musim
dingin, pada akhir tahun? Ritual seperti apa? Jika Anda tidak memiliki ritual, kegiatan
apa yang anda sarankan?
Apakah ada
ritual untuk staf ketika mencapai masa kerja tertentu, kerja selama lima atau
sepuluh tahun di sekolah, atau ketika mereka akan pensiun?
Ritual Persiapan Akreditasi, Ulangan
Umum atau Lomba Antar Sekolah
Hampir
semua sekolah menghadapi akreditasi ataupun kompetisi-kompetisi antar sekolah untuk
menunjukkan peningkatan dan akuntabilitas sekolah. Sekolah selalu mengadakan persiapan,
latihan sebelum melakukan demonstrasi
pada kontes atletik, ataupun mengadakan rapat umum sebelum
periode pengujian. Ritual sekolah menunjukkan tantangan yang akan dihadapi sebagai usaha untuk memotivasi sekaligus meredakan ketegangan.
periode pengujian. Ritual sekolah menunjukkan tantangan yang akan dihadapi sebagai usaha untuk memotivasi sekaligus meredakan ketegangan.
Ritual khusus apa yang dilakukan sebelum periode tersebut – rapat umum penguatan sekolah? Menempelkan Surat Kabar Edisi khusus? Mencetak spanduk, pin, t-shirt, sebagai dukungan?
Ritual Inisiasi
Semua
budaya memiliki ritual untuk para pendatang baru. Disadari atau tidak, kita
memulai
sebagai seseorang baru di suatu sekolah melalui kata-kata dan perbuatan. Bagaimana seseorang mulai dipengaruhi pemahaman tentang nilai-nilai sekolah dan memiliki komitmen lembaga.
sebagai seseorang baru di suatu sekolah melalui kata-kata dan perbuatan. Bagaimana seseorang mulai dipengaruhi pemahaman tentang nilai-nilai sekolah dan memiliki komitmen lembaga.
Apakah
anggota staf baru diinisiasi ke sekolah melalui pendampingan formal atau
informal
induksi?
induksi?
Apa
adalah beberapa cara di mana hal ini dilakukan? Informasi apa yang diberikan
mengenai norma-norma dan nilai-nilai dari sekolah dan yang visi dan mimpi?
Apakah ada upacara inisiasi
formal untuk menghubungkan anggota staf baru dengan budaya yang ada?
Menuliskan
beberapa dari mereka di sini.
Ritual Penutupan, Perpisahan, dan Paripurna
(mengakhiri)
Ritual
yang masih selalu dipertahankan di beberapa sekolah, salah satunya adalah
ritual Penutupan dan akhir dari program. Hal yang seringkali dianggap sebagai
suatu masa yang berat dan perlu diungkapkan secara sombolis dan sosial. Tanpa
ritual penutupan, secara psikologis suatu program terasa atau dianggap
menggantung atau belum selesai.
Mengenang
suatu program berakhir (lulus, wisuda dan lain-lain), staf yang meninggalkan
lembaga karena habis masa pengabdiannya ataupun pindah tugas, melanjutkan tugas
ditempat lain, penerbitan buku alumni, ataupun penutupan-penutupan proyek
sekolah atau even lainnya, bagaimana penjelasan mengenai hal tersebut?
Ritual-ritual apa yang paling membantu seseorang menjalani
masa akhir pengabdiannya?
Apakah
terdapat akhir dari suatu program, atau masa kerja yang belum ditutup secara tepat?
Sebuah
ritual mungkin diperlukan untuk mendukung pemulihan dan merelakan suatu
kondisi?.
Apakah anda dapat menyusun
daftar penutupan yang pernah ada di sekolah ini?
Melakukan Identifikasi dan Interpretasi Tradisi Sekolah
Tradisi
yang dilaksanakan atau tindakan yang terjadi dari tahun ke tahun membangun rasa
keberlangsungan, memperkuat nilai-nilai, dan memperkuat komunitas. pimpinan
sekolah secara aktif menilai tradisi mereka dan membuat semua itu lebih
bermakna.
Apa
tradisi sekolah Anda, dan apa makna yang mereka miliki untuk fakultas,
mahasiswa,
dan masyarakat?
dan masyarakat?
Melakukan Identifikasi Inti dari Tradisi dan Seremoni
Berikut
adalah beberapa seremoni yang ditemukan di sekolah-sekolah. Mengumpulkan berbagai seremoni di sekolah yang dilakukan
selama setahun terakhir, yang relatif rutin dilaksanakan, serta apa saja yang
diperingati atau dirayakan dalam seremoni tersebut.
Upacara
pembukaan hari jadi yayasan, ataupun sekolah:
Upacara
awal dan akhir siklus alami:
Upacara
integratif untuk kerukunan kelompok sosial, agama, dan etnis:
upacara
pengakuan untuk pemberian penghargaan kepada prestasi khusus individu
dan kelompok, demikian penempaan bangga dan hormat:
dan kelompok, demikian penempaan bangga dan hormat:
Upacara
yang berkaitan lulusan di sekolah dan untuk mengembangkan kesadaran sejarah dan
keberlanjutan sekolah:
Upacara
khusus untuk menandai awal atau akhir acara yang khusus:
Upacara
peringatan untuk mengingat jasa staf, mahasiswa, atau masyarakat anggota yang sudah
tidak berada di sekolah:
Apa
semua upacara tersebut terdapat di sekolah Anda? Apa pesan, nilai, atau norma
melakukan
upacara berkomunikasi dan memperkuat?
upacara berkomunikasi dan memperkuat?
Peta Tradisi dan Seremoni Tahunan
Seremoni
dan tradisi adalah fitur kunci dari budaya yang terjadi pada waktu yang berbeda
tahun. Mengetahui kapan seremoni dijadwalkan dapat memberikan gambaran dari
distribusi mereka sepanjang tahun sekolah.
Tuliskan
tradisi besar dan kecil dan upacara sepanjang tahun di ruang yang mengikuti,
dan kemudian tuliskan secara kronologis.
Catat
setiap periode waktu dan peristiwa penting. Hal ini digunakan untuk mengetahui
seremoni yang merupakan tradisi yang tidak terlalu kuat atau ataupun hilang.
Berikut
ini lembar untuk menggambarkan tradisi dan seremoni dalam setahun.
Agustus ____________________________________________________________
September
_________________________________________________________
Oktober
___________________________________________________________
November
_________________________________________________________
Desember _________________________________________________________
Januari
___________________________________________________________
Februari
__________________________________________________________
Maret
____________________________________________________________
April _____________________________________________________________
Mei
______________________________________________________________
Juni
______________________________________________________________
Juli
______________________________________________________________
Melakukan Rancangan Ulang Peringatan
Prestasi Sekolah
Seremoni memberikan kesempatan untuk
menampilkan keberhasilan, memperkuat semangat, dan menjadi semen perekat
bangunan hubungan sosial yang sangat penting, supaya sekolah peduli, aman, dan
produktif. Seremoni dapat merayakan awal tahun ajaran, mengumumkan prestasi
siswa dan staf, memberikan penghargaan dan tanda akhir masa pengabdian dalam
karir panjang di masa pensiun, dan di lain waktu. Berikut ini adalah jenis
elemen yang dapat ditemukan pada berbagai
seremoni (Deal dan Peterson, 1999):
seremoni (Deal dan Peterson, 1999):
·
Pakaian simbolik dan hiasan yang yang menandakan
makna cita-cita istimewa tertentu
·
Simbol, tanda-tanda, spanduk, atau bendera
·
Cerita sejarah, prestasi, dan perjuangan yang
luar biasa
·
Suatu cara yang khas dalam berbicara atau pidato
·
Suatu doa yang memuat tujuan dan nilai-nilai
yang lebih mendalam
·
Perhatian terhadap siapa yang diundang dan penentuan
tempat duduk khusus
·
Penghargaan pada mereka yang telah menunjukkan
komitmen
·
Pemilihan dan variasi musik latar/pengiring
·
Pilihan-pilihan dekorasi yang cermat, pengaturan
tempat yang menarik
·
Makanan atau minuman istimewa
·
Bahasa Penghargaan (sanjungan) -Isi dan komentar
·
Makna Simbol dan Artefak
·
Prosesi ritual dan tradisi
·
Narasi mitos, legenda, atau cerita tentang sekolah
Seremoni
selayaknya mencerminkan dan penanda dari nilai-nilai sekolah, serta visi
masa depan. Berikut ini adalah pertanyaan yang meminta Anda untuk merancang atau mendesain ulang seremoni.
masa depan. Berikut ini adalah pertanyaan yang meminta Anda untuk merancang atau mendesain ulang seremoni.
Lembar
berikut sebagai ruang yang disediakan bagi Anda untuk menuliskan ide-ide atau catatan
yang Anda pikirkan tentang setiap pertanyaan.
Apa
pesan sedang dikirim?
Bagaimana
sekolah ikatan dengan masyarakat?
Siapa yang terlibat?
Apakah
nilai-nilai inti sekolah dikomunikasikan dalam berbagai cara?
Apakah
ada peluang bagi kelompok untuk bertekad untuk misi?
Apakah
cerita-cerita prestasi dan dedikasi?
Apakah
anggota baru tepat diakui?
Adalah
kostum atau pakaian yang sesuai dan simbolik?
Adalah
simbol ini yang berkomunikasi nilai-nilai dan harapan?
Apakah
artefak sekolah termasuk?
Apakah
lokasi dan pengaturan tepat serius atau menyenangkan?
Apakah
ada musik untuk memperkuat nada dan perasaan acara tersebut?
Hati-hati
dipilih makanan atau minuman bagian dari upacara?
Apakah
orang tua diakui dan dirayakan?
Apakah
urutan kejadian menyediakan aliran kanan ide, tindakan, gerakan,dan nilai-nilai?
Apakah
nada pidato, musik, dan cerita yang sesuai dengan makna simbolis acara?
Mengidentifikasi Unsur dan Makna Upacara
Hal Ini
merupakan kunci untuk menilai makna dan tujuan dari semua aspek seremoni.
Di dalam lembar berikut, daftar di sebelah kiri merupakan salah satu unsur kunci seremoni. Selanjutnya, merenungkan makna simbolis unsur-unsur tersebut, kemudian yang secara rinci dijelaskan di kolom sebelahkanan. Akhirnya, mengidentifikasi elemen apapun yang tidak mengkomunikasikan apa yang Anda lakukan seperti mereka dan menyarankan cara-cara untuk meningkatkan pesan mereka.
Di dalam lembar berikut, daftar di sebelah kiri merupakan salah satu unsur kunci seremoni. Selanjutnya, merenungkan makna simbolis unsur-unsur tersebut, kemudian yang secara rinci dijelaskan di kolom sebelahkanan. Akhirnya, mengidentifikasi elemen apapun yang tidak mengkomunikasikan apa yang Anda lakukan seperti mereka dan menyarankan cara-cara untuk meningkatkan pesan mereka.
Unsur/elemen Seremoni Simbolisme, Makna, atau Nilai
_________________
____________________________________________
_________________ ____________________________________________
_________________ ____________________________________________
_________________ ____________________________________________
_________________ ____________________________________________
Melakukan Refleksikan Pada Kematian atau Melemahnya Seremoni
_________________ ____________________________________________
_________________ ____________________________________________
_________________ ____________________________________________
_________________ ____________________________________________
Melakukan Refleksikan Pada Kematian atau Melemahnya Seremoni
Tidak
semua seremoni dapat menjaga semangat dan tujuan. Beberapa di antaranya mati
(dan seharusnya akan berakhir), tetapi beberapa seremoni yang sekarat dapat dihidupkan
kembali dan hidup kembali.
Apakah terdapat seremoni di
sekolah yang tidak lagi memiliki makna, hanya dipandang sebagai persyaratan, atau memperkuat negatif? Beberapa jenis seremoni
yang mati, sekarat, atau aktif. Apa yang harus dilakukan untuk menghidupkan
kembali seremoni yang hampir mati.
Seremoni
mati yang ingin Anda hidupkan kembali:
seremoni mati yang perlu dikubur:
Referensi:
Bower, M.Will to Manage. New
York:McGraw-Hill, 1996.
Clark, B. “The Organizational
Saga in Higher Education.” Administrative Science Quarterly, 1972, 17,
178–184.
Deal, T. E., and Kennedy, A.
A. Corporate Cultures: The Rites and Rituals of Corporate Life. Reading,Mass.:
Addison-Wesley, 1982.
Deal, T. E., and Key, M. K. Corporate
Celebration: Play, Purpose, and Profit at Work. SanFrancisco:
Berrett-Koehler, 1998.
Deal, T. E., and Peterson, K.
D. The Leadership Paradox: Balancing Logic and Artistry in Schools. San Francisco:
Jossey-Bass, 1994.
Deal, T. E., and Peterson, K.
D. Shaping School Culture: The Heart of Leadership. San Francisco:
Jossey-Bass, 1999.
Gordon,W. J. Synectics: The
Development of Creative Capacity. New York: Collier Books, 1961.
Kouzes, J. M., and Posner, B.
Z. Encouraging the Heart: A Leader’s Guide to Rewarding and Recognizing
Others. San Francisco: Jossey-Bass, 1999.
Kübler-Ross, E. On Death
and Dying. New York:Macmillan, 1969.
Ott, J. S. The
Organizational Perspective. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole, 1989.
Schein, E. H. Organizational
Culture and Leadership. San Francisco: Jossey-Bass, 1985.
Waller,W. The Sociology of
Teaching. New York:Wiley, 1932.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar