Selasa, 01 November 2016

Panduan Lapangan Pembentukan Budaya Sekolah: Fitur-fitur dalam Budaya (3)



Budaya memiliki makna yang lebih dalam, sehingga lebih sulit untuk mengidentifikasi elemen-elemennya, seperti norma-norma dan nilai-nilai/ pranata, serta fitur cenderung terlihat seperti ritual dan upacara. Di sini kita akan memeriksa fitur kunci dari budaya sekolah. Elemen inti budya sekolah dalam hal ini antara lain adalah:

• Rasa memiliki tujuan dan visi
• Norma, nilai-nilai, keyakinan, dan asumsi
• Ritual, tradisi, dan upacara
• Sejarah dan cerita
• Arsitektur, artefak, dan simbol

Sifat fitur-fitur tersebut, dimaksudkan untuk  menyediakan gambaran tentang kegiatan-kegiatan kelompok sebagai bacaan dan dipahami dengan menampilkan contoh-contoh dari kenyataan sebenarnya aktivitas di sekolah, dan mengajukan pertanyaan reflektif individu atau Kelompok  sebagai bahan perenungan staf sekolah dan pemimpin dapat merenungkan.

Dapatkah Budaya dibentuk dengan Kepemimpinan?
Sebuah pertanyaan kunci, dapatkah budaya dibentuk oleh kepemimpinan, ataukah itu begitu amorf/tanpa bentuk dan dapat diubah sehingga terbentuk dengan sendirinya?
Meskipun budaya sekolah sangat tertanam dalam hati, pikiran staf, siswa, dan orang tua, dapat dibentuk oleh kepemimpinan. Sebagaiman pembahasan ini akan menunjukkan, salah satu tugas utama pemimpin adalah membentuk budaya (Schein, 1985) melalui berbagai interaksi harian, refleksi secara hati-hati, serta niat upaya sadar.

Gambaran kegiatan yang akan ditampilkan ini pernah digunakan oleh kepala sekolah dan fakultas mereka untuk memahami pola-pola budaya yang ada dan bagaimana ini bisa terbentuk atau berubah.

Tentu saja, pembahasan ini bukan obat mujarab. Segala unsur dalam sekolah harus berpegang pada nilai-nilai bersama untuk membentuk budaya menuju arah yang penting, bernilai, dan bermakna untuk sekolah mereka. Secara terperinci contoh dari aktivitas mereka dalam membentuk budaya sekolah akan dibahas pada artikel berikutnya

Referensi :

Bower, M.Will to Manage. New York:McGraw-Hill, 1996.

Clark, B. “The Organizational Saga in Higher Education.” Administrative Science Quarterly,
1972, 17, 178–184.

Deal, T. E., and Kennedy, A. A. Corporate Cultures: The Rites and Rituals of Corporate Life.
Reading,Mass.: Addison-Wesley, 1982.

Deal, T. E., and Key, M. K. Corporate Celebration: Play, Purpose, and Profit at Work. San
Francisco: Berrett-Koehler, 1998.

Deal, T. E., and Peterson, K. D. The Leadership Paradox: Balancing Logic and Artistry in
Schools. San Francisco: Jossey-Bass, 1994.

Deal, T. E., and Peterson, K. D. Shaping School Culture: The Heart of Leadership. San
Francisco: Jossey-Bass, 1999.

Gordon,W. J. Synectics: The Development of Creative Capacity. New York: Collier Books,
1961.

Kouzes, J. M., and Posner, B. Z. Encouraging the Heart: A Leader’s Guide to Rewarding and
Recognizing Others. San Francisco: Jossey-Bass, 1999.

Kübler-Ross, E. On Death and Dying. New York:Macmillan, 1969.

Ott, J. S. The Organizational Perspective. Pacific Grove, Calif.: Brooks/Cole, 1989.

Schein, E. H. Organizational Culture and Leadership. San Francisco: Jossey-Bass, 1985.

Waller,W. The Sociology of Teaching. New York:Wiley, 1932.

Tidak ada komentar: