Sabtu, 07 Januari 2012

Geografi tentang Cina: Terasering dan Irigasi sebagai Hasil Interaksi antara Manusia dan Lingkungan (7)


Landscapes atau bentang alam secara fisik di Cina secara signifikan sangat banyak mengalami perubahan yang sangat besar yang dilakukan oleh manusia selama berabad-abad dengan proyek-proyek besar seperti Great Wall dan Grand Canal. Secara tradisional, manusia merekayasa secara tradisional lingkungan mereka untuk mengendalikan erosi dengan terasering dan melalui pengairan (irigasi) untuk mereklamasi lahan-lahan yang secara alami sebenarnya rawan erosi dan sulit untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan mengelola sumberdaya alam, maka kesempatan untuk meningkatkan produksi pangan menjadi lebih besar. China dapat menciptakan lahan-lahan yang secara alami tidak memungkinkan untuk pertanian, menjadi memungkinkan.
- Menciptakan bukit menjadi lahan bertingkat-tingkat dengan terasering lereng bukit.
Wilayah Cina baik utara maupun selatan memiliki landskap yang berbukit-bukit dan tidak selurunya datar. Dengan kondisi alam semacam ini, selama berabad-abad para petani di Cina memahat perbukitan menjadi berundak-undak, dibentuk teras secara bertingkat. Pada kondisi tertentu, terdapat pula teras-teras atau undak-undak lahan tersebut yang memang sudah tercipta secara relatif alami, sehingga hanya perlu sedikit memodifikasinya untuk menjadikannya terasering supaya memungkinkan untuk ditanami. Namun demikian, ada pula bukit yang memang benar-benar harus “dipahat” untuk menciptakan teras-teras tersebut baik dengan memindahkan tanah, meratakan, dan menyusun batu-batu sebagai tanggul supaya tanah lebih stabil. Setelah itu mereka membuat pintu air untuk mengendalikan aliran air. Pengendalian air baik itu untuk mengalirkan dan membuang aliran air, serta untuk menahan air dalam kondisi tertentu, merupakan hal yang paling penting untuk pertanian lahan basah di jenis lahan semacam ini.

- Pengelolaan sumber daya air dalam rangka untuk mengurangi erosi dan membuat air yang tersedia untuk produksi padi pada teras.
Jika dilihat dari udara, banyak daratan Cina berkilau dengan permukaan air yang tak terhitung jumlahnya yang telah dibuat dengan kerja keras manusia. Pertanian teras di lahan miringan bukan hanya sekedar menciptakan tingkat-tingkat lahan saja tetapi juga memberikan suatu cara "mengelola" air hujan dengan mengendalikan limpasan nya. Saat hujan turun di lereng bukit, cenderung mengikis mereka relatif mudah, tetapi ketika kecepatan air diperlambat karena erosi yang ditahan dalam bidang irigasi, erosi menjadi berkurang. Air yang ditampung tersebut kemudian dapat dikontrol sehingga dapat mengalir pelan dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian air mengalir dari teras ke teras tingkat berikutnya, dan kecepatan air mengalir keluar bidang teras tersebut dapat diminimalkan. Biasanya lumpur halus tersuspensi dalam air mengalir yang kemudian disimpan dalam bidang yang lebih rendah dan tidak terbawa lebih jauh. Selain sistem irigasi yang jelas, hal penting untuk produksi padi terasering, adalah sistem pengendalian aliran air dan drainase di sawah yang berdekatan dan sekitarnya. Pengelolaan dan pemeliharaan air baik skala kecil ataupun skala besar akan selalu menjadi sarana penting untuk meningkatkan produksi pertanian serta mengurangi banjir dan kekeringan.

Tidak ada komentar: