Jumat, 23 Desember 2011

Yooo... Berpikir Spasial

Peta tidaklah cukup hanya untuk menggambarkan lanskap/bentang alam atau hanya  menjelaskan apa pun yang digambarkannya. Hal yang lebih penting di sini haruslah lebih ditekankan pada analisis terhadap serangkaian sistem  spasial, manusia, tempat, dan lingkungan. Kemudian melihat peta tersebut sebagaimana melihat dunia nyata. Peta hanya digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan dunia nyata, bukan merupakan kenyataan itu sendiri.
Dalam berpikir spasial, geografi beranjak dari keyakinan bahwa fenomena fisik dan budaya bukanlah sesuatu yang acak  di permukaan bumi, tetapi hal ini memiliki pola spasial teratur dan berulang yang nampak, jika seseorang dapat melihatnya. Dalam rangka mencari pemahaman tentang "keteraturan spasial", geografer mengamati 
Points Lines Areas dan Volumes (titik, garis, area, dan volume).
... sebagai suatu perangkat deskripsi yang layak, tetapi hal ini lebih mengutamakan analisis terhadap karakteristik-karakteristiknya. Secara keseluruhan, titik, garis, area, dan volume mewakili karakteristik spasial secara mendasar dari setiap fenomena atau seperangkat fenomena yang beroperasi pada skala yang berbeda, mulai dari lokal ke global.
Analisis karakteristik-karakteristik spasial  secara mendasar mendasar akan membantu untuk memahami hubungan spasial, struktur spasial, dan proses spasial. Meskipun keempat sifat spasial - titik, garis, area, dan volume - mungkin tampak pada pandangan pertama, dan nampak cukup abstrak, tetapi hal ini sebenarnya cukup sederhana. Sebagai contoh:
Di Jepang, misalnya,
Kota Yokohama dapat dilihat sebagai sebuah "titik" di beberapa skala tertentu yang terhubung melalui darat, air, dan udara, yang berupa "suatu garis." Wilayah Kanto di mana Kota Yokohama  berada adalah suatu "area," seperti juga daerah lain yang mungkin terhubung. Teluk Yokohama di bagian timur  dapat dianggap sebagai "volume."
Para Geografer dapat menentukan kerangka kerja analitis menggunakan konsep-konsep seperti jarak, arah, dan kepadatan, untuk memahami organisasi spasial Yokohama dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya, dari jarak jauh.
Konsep-konsep lainnya, seperti difusi spasial, aksesibilitas ruang, dan hirarki ruang, menyediakan rute untuk analisis yang lebih kompleks.

Tidak ada komentar: